Sabtu, 22 Agustus 2009

Masih Tentang Kekeringan Itu!!!!!!!

MUNGKIN DIANTARA PEMBACA, sempat menemukan tulisan kami di SKH Kedaulatan Rakyat, atau di koran-koran lain (10 lebih media massa cetak kami kirimi) yang Insya Allah mereka memuat tulisan kami, karena tulisan kami mengajak orang lain, terutama bagi mereka yang memiliki rejeki berlebih untuk peduli terhadap orang lain, terhadap sesama manusia. Isinya adalah jerit warga yang "kehausan" akibat  kekeringan, seperti yang dimuat di Pikiran Pembaca SKH Kedaulatan Rakyat, yang diteken/ditandatangaini Sekretaris Karang Taruna, Saudara Suliman. Isinya jelas, "KAMI MOHON BANTUAN DROPING AIR". Dermawan boleh langsung membantu kepada warga, tapi boleh juga lewat kami, karena kami tahu persis siapa diantara 5 ribu lebih warga kami yang paling membutuhkan. Kami mau mengantarkan panjenengan semua kepada mereka yang sangat memerlukan air, sementara mereka tidak bisa membeli karena memang masalah kemiskinan yang sesungguhnya. Miskin, gak punya uang untuk beli air.
Alhasil, dari tulisan kami itu, hanya satu orang yang meresponnya. Namanya Bapak Jarot. Mengaku tinggal di Yogya. Kami belum pernah ketemu. Tapi kami mendengar suara Bapak itu lewat HP: 085-868-322-170. Dari suara Bapak yang amat merdu itu, kendati air belum datang, tapi rasa-rasanya kami sudah sangat ayem dan adem (dingin) hati kami. Kami sangat terhibur, ternyata masih ada juga orang lain yang masih tergerak dengan masalah kekeringan di Gunungkidul yang usianya lebih tua ketimbang usia para pengurus karangtaruna desa Songbanyu itu. Usia pengurus paling tua 45 tahun, sedangkan kekeringan itu sudah turun-temurun dan lebih dari 45 tahun usianya. Kami doakan Pak Jarot, panjang umur, dimudahkan segala urusan duniawinya dan akheratnya, dimurahkan rejeki, disayang oleh semua orang dan tentunya bisa bahagia lahir dan batin. Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.
Kami bangga bisa berkenalan dengan Pak Jarot. Bahkan kami juga bermimpi, ada Pak Jarot-Pak Jarot lainnya. Sebab, kami bukan mengada-ada. Apa yang dilaporkan oleh wartawan tidak jarang belum mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Karena wartawan yang meliput, biasanya bersama Humas Pemkab yang nuwun sewu tidak menolak kemungkinan juga sudah diarah-arahkan. Atau, bisa jadi wartawannya hanya memotret yang dekat-dekat dengan Kota Wonosari, dekat Kota Semin, Karangmojo, dll, yang nota bene tidak sepahit apa yang dialami warga Kecamatan Tepus bagian pinggiran, Rongkop, Girisubo bagian pinggiran, dll. Tapi, mohon maaf, kami juga tidak menyalahkan wartawan atau siapa pun. Semua sangat manusiawi. Moga-moga, Tuhan berpihak pada kami, kepada Pak Jarot dan kepada siapa pun yang peduli terhadap penderitaan rakyat. Amin. SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1430 H, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.***** (ato)

KEKERINGAN ITU TELAH DATANG BAGAI TAMU BAGI KAUM PUTRI


BAGI PEMBACA YANG BUDIMAN yang kesempatan ini membuka blog kami, Karang Taruna "Kathrok" dari desa terpencil dan pinggiran ini, pasti sudah bisa menebak apa yang ingin kami tuliskan. Agak klise memang. Kekeringan, rawan air di musim kemarau, bagai menstruasi yang dialami para remaja, ibu rumahtangga dan semua ibu yang secara alamiah pasti akan kedatangan tamu kesayangannya itu. Sebab jika sampai tak datang (menstruasi itu), maka pertanda Sang Ibu sedang hamil atau malah sudah menouphose.

Sumber Penghasilan Alternatif

Bupati Gunungkidul tampak berbincang-bincang akrab dengan pengurus Karang Taruna Desa Songbanyu. Upaya menumbuhkan sumber penghasilan alternatif bagi petani tradisional di Songbanyu dan Gunungkidul pada umumnya, merupakan salah satu topik yang diperbincangkan dalam kesempatan itu. Satu misal, pengurus Karang Taruna Sutarman dan Suharti, mendiskusikan bagaimana upaya menyiasati bisnis petani ayam potong yang bisa maju dengan keuntungan yang sepadan dengan kerja kerasnya. Juga, bagaimana caranya para petani ayam potong bisa mencari terobosan kualiatas piarannya, sehingga antara biaya produksi bisa ditekan, sementara hasil produksi akan cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. (ato)

Karang Taruna Motor Penggerak Pembangunan

Ketua Karang Taruna TUNAS HARAPAN Desa Songbanyu didampingi 10 rekan pengurus melakukan audiensi dengan Bupati Gunungkidul, H Suharto, SH di kediaman rumah dinas bupati, sepekan sebelum dilangsungkan Sarasehan bersama beliau pada Malam Minggu (01/08/2009). Pada kesempatan itu, Bupati menyampaikan banyak hal, diantaranya tentang gerakan pemuda membangun desa yang perlu digairahkan. Bupati berpesan, Karang Taruna sebagai motor penggerak pembangunan di desa, yang keberadaannya diakui oleh undang-undang, jangan gampang menyerah didalam menghadapi tantangan dan kendala yang ada di masyarakat kita. Sudah semestinya, kata Pak Bupati, Karang Taruna berada di baris terdepan dalam segala hal, terutama dalam membantu kesulitan-kesulitan yang terjadi di masyarakat kita. (ato)